Archive for 2014
Penemu Teknologi Baru dalam Telepon Bergerak Berbasis Satelit
Berbekal
keahliannya di bidang telekomunikasi satelit, ia menghasilkan
teknologi sekaligus produk baru yang belum ada di pasaran dunia.
Inovasi Adi memungkinkan komunikasi lewat telepon genggam bisa
dilakukan di mana saja. Ketika jaringan kabel belum menjangkau dan
telepon seluler konvensional kehilangan sinyal, sistem
telekomunikasi temuannya tetap “on”.
“Selama di atas kepala terlihat langit,
komunikasi lewat telepon genggam bisa dilakukan”, kata Adi, Chief
Executive Officer & President Director PT. Pasifik Satelit
Nusantara (PSN), yang juga menduduki jabatan yang sama di Asia
Cellular Satelite (ACeS). Alat telekomunikasi bebas blank spot dan
irit tempat ini dimungkinkan berkat ide memasang satelit
telekomunikasi di orbit geostationer. Di lintasan imajiner yang
letaknya 36.000 km di atas permukaan bumi itulah, Adi menempatkan
satelit Garuda 1. Satelit gagasannya itu berbobot 4,5 ton yang
dilengkapi dua antena payung kembar selebar 12 meter dan mampu
menjangkau sepertiga kawasan dunia. Karena ukurannya cukup besar,
intensitas pancaran sinyalnya juga cukup besar.
Peluncuran satelit sipil terbesar di
dunia pada Februari 2000 itu kontan membuat ciut para operator
telepon satelit dunia. Ketika itu, bisa dibilang, seluruh satelit
telekomunikasi dunia diluncurkan di orbit rendah (600 – 1.000 km)
dan menengah (7.000 – 10.000 km). Daya jangkau satelit-satelit itu
terbatas. Agar dapat meliput satu belahan dunia butuh sekitar 60
satelit berorbit rendah atau 12 satelit berorbit menengah. Kelemahan
lain pengoperasian sistem telekomunikasi satelit pada telepon
bergerak ketika itu adalah pesawatnya yang tidak praktis. Perangkat
telepon bergerak yang bisa digunakan untuk berkomunikasi via satelit
ukurannya lumayan besar, hampir sebesar kopor traveling. Untuk mengoperasikannya juga perlu stasiun bumi, berupa antena parabola berdiameter satu meter.
Terobosan yang dilakukan Adi tak hanya
memperluas cakupan satelit, juga memperkecil dimensi pesawat telepon
bergerak berbasis satelit ini. Dengan daya pancar 10 kw, sinyal
Garuda 1 bisa diterima dengan pesawat telepon genggam yang sekaligus
merupakan stasiun bumi. ”Inilah stasiun bumi terkecil dan termurah
yang pernah dibuat manusia”, ujar Adi sambil menunjukkan telepon
genggam Ericsson R190. Jaringan telepon satelit yang berinduk ke
Garuda 1 itu kemudian dikemas dengan merek dagang Byru.
Cara kerja telepon ini sangat bergantung
pada Garuda 1, yang dikendalikan fasilitas pengontrol satelit di
pulau Batam. Di situ juga dibangun pusat kendali jaringan (network
control center – NCC), yakni pengatur arus percakapan dengan panel
pengaturnya. Garuda 1 mampu melayani 22.000 pembicaraan pada saat
bersamaan. Selain itu, dibangun pula sebuah pintu gerbang (gateway)
yang berfungsi sebagai operator lokal. Dengan Byru, pelanggan bisa
menghubungi sesama telepon satelit, ke telepon GSM serta ke telepon
rumah. Tiap permintaan sambungan akan dilakukan melalui satelit.
Permintaan itu dianalisis oleh NCC Batam, untuk menentukan identitas
penelepon dan menentukan gateway mana yang cocok dengan tujuan
panggilan. Setelah itu, permintaan sambungan akan diteruskan ke
telepon tujuan. Pembicaraan pun berlangsung. Semua proses itu
berjalan sangat cepat, hanya dalam hitungan detik.
Untuk mewujudkan gagasan itu, Adi memang
tak melakukannya sendirian. Meskipun Garuda 1 dibuat oleh Hughes
Aircraft (dimana ia pernah bekerja), Amerika Serikat dan R190 dibuat
Ericsson, Swedia, rancangannya dibuat sendiri oleh Adi dan timnya
di PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), yang didirikan Adi dan
Iskandar Alisjahbana pada 1991. Bersama guru besar dan mantan rektor
ITB itulah, lahir Byru dan Pasti – merek dagang sistem telepon
satelit buatan PSN. ”Kekuatan Adiwoso adalah kewirausahaannya”, kata
Iskandar. Tanpa keberanian memasarkan sendiri, bisa jadi temuan
telepon satelit geostationer itu cuma jadi prototipe di
laboratorium. Atau malah menjadi barang dagangan perusahaan asing
yang mampu memodali temuan tersebut.
Dengan perangkat telekomunikasi PSN ini,
Byru, Pasti (Pasang Telepon Sendiri) dan jasa internet Bina (Balai
Informasi Nusantara), penduduk-penduduk daerah yang tak terjangkau
jaringan telepon kabel dan nirkabel lainnya tetap bisa
bertelepon-ria dan menjelajah informasi lewat internet. Pada akhir
2003, PSM mengklaim telah membebaskan 2.975 desa di 40 kabupaten di
Indonesia dari isolasi telekomunikasi dengan perangkatnya yang
berbasis satelit.
Kemampuannya mengembangkan bisnis telepon
satelit, ketika pesaingnya megap-megap (salah satunya, Iridium
malah sudah bangkrut), sedikit banyak tak lepas dari pengalamannya
berkecimpung di bisnis satelit. Setelah meraih gelar kesarjanaan di
bidang aeronautical dan astronautical engineering dari Universitas
Purdue, Amerika Serikat, Adi bekerja di Hughes Aircraft Company. Di
situ ia ikut dalam proses pembuatan satelit Palapa pesanan
Indonesia. Setelah delapan tahun bekerja di perusahaan pembuat
satelit itu bersama koleganya, Adi mendirikan Orion Satellite Asia
Pacific di Washington DC. Lantaran keasyikan bekerja, niatnya
menggaet program doktor di California Institute of Technology gagal
tuntas. Cita-citanya menjadi ahli pesawat terbang pun terlupakan.
Lama di rantau tak menghilangkan kerinduannya pada kampung halamannya. Ia menampik tawaran green card,
tiket menjadi warga negara Amerika Serikat dan memilih bekerja di
negeri sendiri. Pada 1982, ia boyongan ke Jakarta. Tapi belum genap
sewindu bekerja di Tanah Air, Adi memilih pensiun dini. Kecintaannya
pada alam di Tanah Air membulatkan tekadnya untuk berkelana dari
Ujung Kulon hingga Maumere. Sampai suatu ketika, Iskandar meminta
pendapatnya tentang rencana penjualan satelit Palapa B-1 yang sudah
habis masa pakainya. Satelit ”rongsokan” itu sudah ditaksir sebuah
perusahaan di Amerika seharga US$ 50,000. Mendapat informasi itu,
otak bisnisnya bekerja. ”Ngapain dijual. Kita jalankan saja”, kata
Adi. Maka terbentuklah PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada 1991.
Modal awalnya, dari urunan Adi dan Iskandar untuk membeli Palapa
B-1. Lantas titik orbit satelit digeser ke timur, sehingga mampu
mencakup pulau-pulau kecil di Pasifik. Namanya berubah jadi satelit
Pasifik 1. Adi pun mulai menyetir bisnis ini. Hingga berkembang,
dari ”sekadar” mengoperasikan dan menyewakan Pasifik 1, PSN kemudian
melangkah ke yang lebih besar jangkauannya. Bersama timnya di PSN,
keahliannya di bisnis satelit dieksplorasi lebih intensif lagi
dengan mendirikan ACeS pada 1994. Di situ, PSN memegang 35% saham
dan menggandeng Lockheed Martin, Philippines Long Distance Global
Telecommunications (PLDT) serta Jasmine International (Thailand)
sebagai mitra.
Untuk mewujudkan ambisi menciptakan
sistem telekomunikasi berbasis satelit dengan teknologi GSM (global
system for mobile communication), ACeS juga masuk ke Bursa Nasdaq,
New York. Dengan modal US$ 750 juta, meluncurlah Garuda 1 ke
angkasa. Tak lama berselang, Byru meluncur pula ke pasar.
Keberhasilan Garuda 1 membuat nama ACeS berkibar. Di Tanah Air,
produk layanan PSN berkembang. Selain bermain di bisnis komunikasi
satelit, PSN juga masuk ke bisnis multimedia dengan meluncurkan
Multi Media Asia. Semuanya berbasis satelit. (A. Kukuh Karsadi)
Sumber: Majalah Gatra, Edisi Khusus, Agustus 2004.
NILAI PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI 2013
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS Gedung Teknik Elektro Unand Lt.3 Kampus Limau Manis Padang. Telp ( 0751 ) 72584 www.labtelekomunand.wordpress.com |
|||||
NILAI PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI 2013 | |||||
No | Nama | No.BP | Nilai Akhir | Huruf | Kelulusan |
1 | Achmad nurhadi | 1010953014 | 62.02 | C+ | LULUS |
2 | Achmad taufan O | 0910951012 | 74.57 | B | LULUS |
3 | Aditya alfatech R | 1110953026 | 59.73 | C | LULUS |
4 | Ageng alfian | 0910952058 | 0.00 | E | Gagal |
5 | Agha ikram A | 1110951015 | 69.27 | B- | LULUS |
6 | Ahmad imaduddin | 1010952034 | 61.13 | C+ | LULUS |
7 | Al firdaus | 0910952054 | 70.55 | B | LULUS |
8 | Alfajri rahman | 0910952122 | 73.08 | B | LULUS |
9 | Aljumatdi R K | 1010952037 | 72.29 | B | LULUS |
10 | Alkautsar permana | 1110953016 | 79.45 | B+ | LULUS |
11 | Amirul luthfi | 1110952036 | 84.56 | A- | LULUS |
12 | Amran Paso Salmeno | 1010952002 | 100.00 | A | LULUS |
13 | Andika pratama P | 07175065 | 0.00 | E | Gagal |
14 | Anggivierio malta | 1010953018 | 55.99 | C | LULUS |
15 | Anisa putriana | 1010952055 | 0.00 | E | Gagal |
16 | Arfi reza rahmadi | 0910952016 | 72.93 | B | LULUS |
17 | Arie Setiawan Yusra | 1010952020 | 100.00 | A | LULUS |
18 | Arifan kesuma putra | 1110952074 | 76.80 | B+ | LULUS |
19 | Dandi andika prakarsa | 0910953086 | 51.08 | C- | LULUS |
20 | Dany frisma dhesa | 0910952023 | 54.00 | C- | LULUS |
21 | Dany saputra | 1010953038 | 54.45 | C- | LULUS |
22 | Darmawilis | 1110952076 | 71.54 | B | LULUS |
23 | Defry harneldi | 0910953091 | 74.54 | B | LULUS |
24 | Deni Putra | 1010952038 | 100.00 | A | LULUS |
25 | Depas Seno Pramono | 1110952046 | 76.84 | B+ | LULUS |
26 | Dyan rachman | 0910953089 | 61.18 | C+ | LULUS |
27 | Eko oktafiandri | 0910952057 | 66.08 | B- | LULUS |
28 | Eva Julia sinaga | 0810952057 | 52.25 | C- | LULUS |
29 | Fadlur rahman | 0910952041 | 74.23 | B | LULUS |
30 | Faisal razaq | 1110952063 | 65.53 | B- | LULUS |
31 | Fajar Afriansyah | 1010952061 | 65.57 | B- | LULUS |
32 | Fakhrul rozi alwi | 1110953004 | 60.03 | C+ | LULUS |
33 | Faris Al Faruqi | 1110951019 | 100.00 | A | LULUS |
34 | Fauzan aulia | 0910952002 | 60.85 | C+ | LULUS |
35 | Ferlan aggriawan | 0910953093 | 55.19 | C | LULUS |
36 | Fikri hafiz revi | 1110952009 | 0.00 | E | Gagal |
37 | Fitri Yanti | 1010953089 | 76.62 | B+ | LULUS |
38 | fitriana | 0910951013 | 71.72 | B | LULUS |
39 | Ghina Shalihat | 1010953035 | 78.83 | B+ | LULUS |
40 | Hanif patiago | 0910952051 | 74.39 | B | LULUS |
41 | Ikhwan mardiyah P | 0910952039 | 68.97 | B- | LULUS |
42 | Ilham Putra | 1010953007 | 58.02 | C | LULUS |
43 | Inggra erwanto | 1010953003 | 75.15 | B+ | LULUS |
44 | Irsyad | 1010953016 | 62.89 | C+ | LULUS |
45 | M. adri | 1010953011 | 63.08 | C+ | LULUS |
46 | m. arif rachman | 1010953029 | 75.08 | B+ | LULUS |
47 | M. azmi syarief | 1010952036 | 63.13 | C+ | LULUS |
48 | M. hadi sucipto | 1010952048 | 73.60 | B | LULUS |
49 | M.Ridwan Siregar | 1110952081 | 100.00 | A | LULUS |
50 | Mardiah bahri | 1110952057 | 76.01 | B+ | LULUS |
51 | Maswandi harmen | 0810952089 | 54.44 | C- | LULUS |
52 | Micko tomas | 0810951001 | 68.33 | B- | LULUS |
53 | Muhammad fauzi | 0910952071 | 70.63 | B | LULUS |
54 | Muhammad ikbal | 1110952034 | 55.43 | C | LULUS |
55 | muhandre | 0910952073 | 67.03 | B- | LULUS |
56 | Mutia Yanelda | 1010951002 | 100.00 | A | LULUS |
57 | Nanda nur agustia | 0910952037 | 69.63 | B- | LULUS |
58 | Niki desfika | 0810952056 | 53.34 | C- | LULUS |
59 | Niko febrianto | 0910953118 | 63.49 | C+ | LULUS |
60 | Nina Merina | 1010952011 | 100.00 | A | LULUS |
61 | Novri andila syafri | 0810951011 | 49.28 | D | LULUS |
62 | novriandi | 1010953040 | 58.47 | C | LULUS |
63 | Panji mahendra | 1110953033 | 52.16 | C- | LULUS |
64 | Rachmad armin putra | 1010952049 | 63.24 | C+ | LULUS |
65 | Rahadian asneli P | 1110953020 | 73.22 | B | LULUS |
66 | Rahaditya F | 0910953087 | 71.83 | B | LULUS |
67 | Rakhmat Teguh | 1110952030 | 69.63 | B- | LULUS |
68 | ramadhona | 1010952021 | 65.95 | B- | LULUS |
69 | Renaldo szwares | 0910952043 | 64.31 | C+ | LULUS |
70 | Reni Alfin | 1010953049 | 49.35 | E | Gagal |
71 | Renola Deswita | 1010952050 | 100.00 | A | LULUS |
72 | Reyhan okdanta | 1110952041 | 68.26 | B- | LULUS |
73 | Rian wahyudi | 0910953095 | 60.79 | C+ | LULUS |
74 | Riczky syaputra | 07175069 | 0.00 | E | Gagal |
75 | Rifky Syafrizal | 1110952010 | 72.05 | B | LULUS |
76 | Riko Derwin | 1110952027 | 62.72 | C+ | LULUS |
77 | Rilwano raharjo | 07175075 | 70.92 | B | LULUS |
78 | Rio hafandi | 1110952071 | 45.22 | E | Gagal |
79 | Risna Julianti | 1110952055 | 100.00 | A | LULUS |
80 | Rizky Bermana | 1010953032 | 0.00 | E | Gagal |
81 | Sandy fernando | 1110952040 | 79.18 | B+ | LULUS |
82 | Taufika ageri | 1010953022 | 74.24 | B | LULUS |
83 | Tesi Dwi Nafia | 1110951008 | 84.33 | A- | LULUS |
84 | Tika Amelia | 1110952050 | 100.00 | A | LULUS |
85 | Tony febriansyah | 0910952036 | 70.14 | B | LULUS |
86 | Wahyu hanaldi | 0910952072 | 72.87 | B | LULUS |
87 | Wahyu Redha Putra | 1010952023 | 71.76 | B | LULUS |
88 | Wera Heryani | 1010952032 | 100.00 | A | LULUS |
89 | Winda Alfin | 1010953048 | 61.69 | C+ | LULUS |
90 | Yadrinul | 07175045 | 58.18 | C | LULUS |
91 | Yori Mukhdanel | 1010953002 | 60.84 | C+ | LULUS |
92 | Yuliardhi | 1010953039 | 59.57 | C | LULUS |
93 | Zulfahmi Islami | 1010952045 | 62.22 | C+ | LULUS |
94 | Zuraida hannum | 1110951005 | 73.62 | B | LULUS |